Hati-hati Fantasi Seks yang Berlebihan

SEKS jika dibumbui dengan fantasi, akan mencapai kepuasan lebih dalam bercinta. Pasangan yang memiliki beragam fantasi seks, kemungkinan diidamkan banyak orang terutama wanita. Tujuannya, agar seks tidak mendatangkan kejenuhan lantaran dilakukan dengan berbagai cara.
Tapi hati-hati dengan pasangan yang memiliki fantasi seks berlebihan. Bisa jadi ia bukan pecinta hebat, melainkan sakit jiwa! Ini bisa jadi kurang disadari banyak orang yang pasangannya berkelakuan aneh saat berhubungan seks.
Memiliki fantasi dalam berhubungan seks terjadi pada hampir setiap orang, terutama kaum pria. Namun bila seseorang memiliki fantasi atau memuja benda mati secara berlebihan untuk kepuasan seks haruslah diwaspadai. Karena seperti disebutkan, tadi itu bisa pertanda gangguan jiwa.
Orang yang memuja benda atau berfantasi berlebihan demi kepuasan seksual didiagnosa dengan fetisisme seksual. Fetisisme adalah suatu bentuk parafilia, yaitu gangguan psikologis yang melibatkan beberapa jenis hasrat seksual obsesif.
Fetisisme merupakan kelainan yang menggunakan benda non-seksual, benda mati atau bagian dari tubuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seks. Dan menurut Asosiasi Kejiwaan Amerika (APA), fetisisme merupakan bentuk gangguan jiwa.
Lalu bagaimana yang disebut fantasi seks aneh pada penderita fetisisme? Berikut di antaranya:
@ Furry Fandom
Furry fandom, klasifikasi yang diberikan kepada orang yang suka berdandan atau menonton orang dengan pakaian hewan. Orang yang menderita fandom ini biasanya suka menonton pornografi atau melakukan hubungan seksual dengan orang yang berpakaian seperti hewan. Terkadang ia hanya melibatkan sentuhan non-seksual atau menggosokkan anggota tubuh pada kostum hewan tersebut.
@ Teratofilia
Teratofilia, daya tarik seksual untuk menjadi cacat atau memiliki kondisi yang mengerikan. Salah satu jenis teratofilia adalah acrotomofilia, yaitu daya tarik seksual untuk diamputasi. Orang yang tertarik untuk diamputasi demi mendapatkan kepuasan seksual secara khusus digolongkan dalam fetisisme amputasi.
@ Urolagnia
Urolagnia, fetisisme yang dialami orang ketika mendapatkan kenikmatan seksual dari buang air kecil atau menonton orang lain buang air kecil. Dalam beberapa kasus ini dapat menyebabkan urophagia, yaitu orang yang suka mengonsumsi urine.
@ Emetofilia
Orang dengan kondisi ini mendapatkan kenikmatan seksual dengan muntah atau melihat muntahan orang lain. Orang dengan kondisi ini menganggap muntah dapat membangkitkan emosi yang kuat untuk tujuan seksual.
@ Fetisisme darah (Blood Fetish)
Orang dengan kondisi ini bisa mendapatkan kepuasan seksual dengan melihat seseorang berdarah, biasanya berdarah dan tak mengenakan pakaian. Blood fetish sering disertai dengan menjilat atau minum darah dari orang lain. Hal ini biasanya dilakukan dengan menggigit atau menggunakan pisau cukur.
@ Coprofilia
Coprofilia, kenikmatan seksual yang berasal dari kotoran. Orang dengan kondisi ini mendapatkan kenikmatan seksual dengan buang besar pada pasangannya, biasanya di mulut, yang disebut ‘human toilet’. Coprofilia juga dapat mencakup coprophagia, yaitu orang yang mengonsumsi tinja. Hal ini dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
@ Crush Fetish
Orang dengan kondisi ini bisa mendapatkan rangsangan seksual dengan menghancurkan benda atau menumbuh serangga kecil hingga mati.
@ Klismafilia
Orang dengan klismafilia mendapat kesenangan seksual yang berasal dari enema (pemasukan cairan ke dalam kolon melalui anus). Kondisi ini kadang-kadang dianggap sebagai bentuk masturbasi dubur.
@ Necrofilia
Orang dengan kondisi necrofilia mendapatkan daya tarik seksual pada mayat manusia. Orang dengan kondisi ini sering menggali kuburan untuk mencuri dan melakukan hubungan seksual dengan mayat.
@ Anthropophagolagnia
Orang dengan anthropophagolagnia akan mendapatkan kenikmatan seksual dengan aktifitas perkosaan. Orang dengan kondisi ini akan berusaha memperkosa pasangannya bahkan dalam beberapa kasus juga membunuhnya. Pengobatan untuk orang dengan fetisisme tidaklah mudah dan sering tidak dapat dicari. Banyak orang yang pasrah menerima dan membiarkan kondisi fetisisme tersebut, serta berusaha untuk mengelolanya untuk mencapai kepuasaan seksual.
Untuk menyembuhkan penderita fetisisme, ada beberapa pilihan dalam bentuk terapi yang bisa dikonsultasikan ke ahlinya. Pastinya, berhati-hatilah dalam memilih pasangan seks agar terhindar dari hal-hal tidak diharapkan. Di samping juga harus bisa membedakan mana pasangan yang memang luar biasa seksnya tanpa ada unsur negatif, dan mana yang tengah dirasuki gangguan jiwa.

sumber:http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2010/12/03/hati-hati-fantasi-seks-yang-berlebihan

No comments:

Post a Comment